Umat Hindu lakukan perayaan Galungan dan Kuningan di negeri Belanda.
Zeynita Gibbons London, (Benhil, 16/04/2017) - Perayaan Galungan dan Kuningan digelar di Belanda dalam festival "One day in Bali and Beyond Cultural Festival," menghadirkan suasana yang berbeda dalam perayaan keagamaan yang diadakan di KBRI Den Haag, Belanda, akhir pekan.
Perayaan hari raya Galungan dan Kuningan yang diadakan KBRI Den Haag bekerja sama dengan Banjar Suka Duka dari Belanda, Belgia, Jerman dan Inggris dihadiri oleh lebih dari 600 orang terdiri atas umat Hindu di berbagai negara di Eropa, Friends of Indonesia, perwakilan Kementerian Luar Negeri Belanda dan para duta besar negara sahabat, demikian Pensosbud KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Den Haag, Ni Putu Widhia S. Asak kepada Antara London, Minggu, 16/04/2017.
Kegiatan festival budaya bertemakan One Day in Bali and Beyond itu diawali persembahyangan bersama dilakukan pada pagi hari, dengan prosesi penempatan Barong ke Padmasana diiringi dengan instrumen tektekan khas Bali, dan dilanjutkan dengan penampilan para penari rejang.
Duta Besar RI di Den Haag, I Gusti Agung Wesaka Puja, memimpin trisandhya dan panca sembah. Selanjutnya Dharma Wacana perayaan Galungan dan Kuningan tahun 2017 dibawakan oleh Prabu Dharmayasa yang menekankan pentingnya para umat untuk senantiasa memegang teguh dharma, sesuai semangat Galungan.
Seusai persembahyangan, Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja, membuka acara festival budaya One Day in Bali and Beyond. Kegiatan festival budaya ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan sebagai rangkaian perayaan umat Hindu Bali Galungan dan Kuningan.
Festival budaya terdiri atas berbagai penampilan budaya tradisi, hasil kerja sama kelompok-kelompok seniman Bali asal Indonesia yang bermukim di wilayah Eropa dan seniman asing di Eropa.
Para seniman Bali berhasil menampilkan variasi tari topeng, lagu-lagu dan tarian tradisional Bali. Pada kesempatan tersebut, Duta besar Indoneseia I Gusti Agung Wesaka Puja, turut mementaskan tiga tari topeng, yaitu tari topeng Keras, topeng Bondres bersama seniman Belgia, dan topeng Sidakarya.
Kegiatan yang dimeriahkan oleh sekitar 50 orang penari dan empat kelompok Sekaha Gong dengan total 60 pemain gamelan juga bertujuan untuk memperkenalkan serta mempromosikan keterampilan dan kemampuan mereka dalam membawakan gamelan dan tari-tarian Bali. Ini merupakan bentuk soft diplomacy KBRI Den Haag dalam menyebarluaskan budaya Indonesia, guna mendukung pencapaian target pariwisata nasional. (Ben/Ant)
Perayaan hari raya Galungan dan Kuningan yang diadakan KBRI Den Haag bekerja sama dengan Banjar Suka Duka dari Belanda, Belgia, Jerman dan Inggris dihadiri oleh lebih dari 600 orang terdiri atas umat Hindu di berbagai negara di Eropa, Friends of Indonesia, perwakilan Kementerian Luar Negeri Belanda dan para duta besar negara sahabat, demikian Pensosbud KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Den Haag, Ni Putu Widhia S. Asak kepada Antara London, Minggu, 16/04/2017.
Kegiatan festival budaya bertemakan One Day in Bali and Beyond itu diawali persembahyangan bersama dilakukan pada pagi hari, dengan prosesi penempatan Barong ke Padmasana diiringi dengan instrumen tektekan khas Bali, dan dilanjutkan dengan penampilan para penari rejang.
Duta Besar RI di Den Haag, I Gusti Agung Wesaka Puja, memimpin trisandhya dan panca sembah. Selanjutnya Dharma Wacana perayaan Galungan dan Kuningan tahun 2017 dibawakan oleh Prabu Dharmayasa yang menekankan pentingnya para umat untuk senantiasa memegang teguh dharma, sesuai semangat Galungan.
Seusai persembahyangan, Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja, membuka acara festival budaya One Day in Bali and Beyond. Kegiatan festival budaya ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan sebagai rangkaian perayaan umat Hindu Bali Galungan dan Kuningan.
Festival budaya terdiri atas berbagai penampilan budaya tradisi, hasil kerja sama kelompok-kelompok seniman Bali asal Indonesia yang bermukim di wilayah Eropa dan seniman asing di Eropa.
Para seniman Bali berhasil menampilkan variasi tari topeng, lagu-lagu dan tarian tradisional Bali. Pada kesempatan tersebut, Duta besar Indoneseia I Gusti Agung Wesaka Puja, turut mementaskan tiga tari topeng, yaitu tari topeng Keras, topeng Bondres bersama seniman Belgia, dan topeng Sidakarya.
Kegiatan yang dimeriahkan oleh sekitar 50 orang penari dan empat kelompok Sekaha Gong dengan total 60 pemain gamelan juga bertujuan untuk memperkenalkan serta mempromosikan keterampilan dan kemampuan mereka dalam membawakan gamelan dan tari-tarian Bali. Ini merupakan bentuk soft diplomacy KBRI Den Haag dalam menyebarluaskan budaya Indonesia, guna mendukung pencapaian target pariwisata nasional. (Ben/Ant)
Foto: Instagram, @roryrj
Tags
Aktual