Warga Jakarta, netizen yang sangat aktif, sejak Selasa 22 Maret 2015, melalui media sosial Twitter, berkicau tentang gerakan #BoikotBlueBird. Perusahaan angkutan penumpang yang sangat mendominasi di berbagai kota besar di Indonesia, terutama Jakarta.
Kemarahan warga ibu kota, dimulai setelah melihat arogansi pengemudi taksi Blue Bird yang begitu kasar dan anarkis, berupaya melawan perubahan jaman saat teknologi memberdayakan masyarakat yang menjadikan kendaraannya dapat ditumpangi dengan biaya yang sangat murah.
Perkembangan teknologi memanga selalu memudahakan bagi banyak orang, pebisnis mapan yang tidak mampu beradaptasi, tentu usahanya agar tergerus jaman. Tidak elok jika diantispasi dengan demo dan menyakiti warga lain. Pepatah asing mengatakan, if you can't beat them, be with it. Idealnya Blue Bird beradaptasi dengan teknologi, bukan melawan perubahan yang sulit dibendung.
Kemarahan warga ibu kota, dimulai setelah melihat arogansi pengemudi taksi Blue Bird yang begitu kasar dan anarkis, berupaya melawan perubahan jaman saat teknologi memberdayakan masyarakat yang menjadikan kendaraannya dapat ditumpangi dengan biaya yang sangat murah.
Perkembangan teknologi memanga selalu memudahakan bagi banyak orang, pebisnis mapan yang tidak mampu beradaptasi, tentu usahanya agar tergerus jaman. Tidak elok jika diantispasi dengan demo dan menyakiti warga lain. Pepatah asing mengatakan, if you can't beat them, be with it. Idealnya Blue Bird beradaptasi dengan teknologi, bukan melawan perubahan yang sulit dibendung.
— Arel Achyaro (@Areloghy) March 22, 2016
Tags
Bisnis