Bukan laga penentuan, namun perhatian publik akan tertuju langsung pada pertandingan grande partita pekan ini. Pemuncak klasemen Napoli akan dijamu Si Nyonya Tua, Juventus (Minggu, 14 Februari 2016 WIB) di Juventus Stadium, Turin. Laga ini akan menentukan siapa raja sepak bola Italia dan penentu awal siapa peraih scudetto musim ini.
Menghadapi capollista sementara, Juventus membayangi Napolin hanya dengan selisih 2 poin saja, 54 - 56. Juventus bisa saja menggulingkan posisi Napoli dan dipastikan bisa meraih scudetto jika pada pertandingan pekan ini performa Bianconerri masih atau lebih bagus dari pertandingan sebelumnya. Ini akan membuat Juventus unggul 1 poin dari Napoli. Tentu saja, Napoli tidak akan membiarkan posisinya diambil dengan mudahnya.
Sampai detik ini, Juventus masih belum terkalahkan. 14 pertandingan dimenangkan berturut-turut, mengalahkan rekor Napoli musim ini yang menang pada 8 pertandingan. Pelatih Napoli, Maurizio Sarri memastikan dirinya akan membentuk strategi menyerang, gaya sepak bola khas Napoli.
"Berkaca dari pengalaman, kami tahu jika kami berhenti dari gaya bermain kami, maka kami menjadi rentan. Satu-satunya kesenpatan bagi kami untuk mendapatkan sesuatu yang luar biasa di stadion melawan Juventus adalah dengan menerapkan gaya bermain sepak bila kami," terangnya pada awal jumpa pers seperti dilansir dari Football Italia (13/2).
Ia menambahkan bahwa Napoli saat ini setara dengan Juventus, walau La Vecchia Signora telah memenangkan scudetto berkali-kali sebelumnya. "Kami percaya diri pada pertandingan nanti, karena kami setara dengan mereka musim ini. Kita tahu, bahwa mereka telah mendominasi sepak bola Italia selama bertahun-tahun, jadi kami sangat bangga dengan ini."
Sarri yakin, Gonzalo Higuain dan Lorenzo Insigne bisa diandalkan untuk menjebol kiper Gianluigi Buffon, kiper veteran andalan Juventus, mengingat Liga Serie A musim ini Higuain masih memegang rekor pencetak gol terbanyak dengan 24 gol di 24 pertandingannya.
Jika dilihat dari sejarah head-to-head, masing-masing telah mengemas kemenangan 2 kali dan 1 kali imbang. Bisa disimpulkan mereka sama-sama kuat. Fabio Cannavaro memprediksi bahwa kedua tim akan meraih skor draw dan berbagi poin. Jika ia ditanya klub manakah yang akan meraih scudetto, ia tak bisa memastikannya. Fabio Cannavaro adalah putra Naples, namun ia juga pernah memperkuat tim asuhan Massimilliano Allegri.
Namun, faktor menang di kandang juga tak bisa lepas dari prediksi pertandingan ini. Juventus selalu unggul saat bermain di kandang, faktanya 20 pertandingan melawan Napoli, 13 kemenangan mutlak diraih Juventus, 3 menjadi milik Napoli, dan sisanya mentok di hasil seri.
Dan menariknya, Sarri akan menerima kontrak perpanjangan jika ia berhasil membawa Napoli bertahan di pemuncak klasemen. Awalnya Sarri tidak dikontrak dalam waktu yang panjang, ia hanya menggantikan Benitez yang memilih pulang ke Spanyol dan menukangi Real Madrid. Dengan peraihan tinggi di salah satu liga bergengsi Italia, membuat Aurelio De Launrentiis tak segan-segan menyodorkan perpanjangan kontrak. Sang Presiden sepertinya tidak mau kehilangan Sarri sampai musim mendatang.
Tags
Olahraga