Melihat peningkatan penduduk di ibukota Jakarta ternyata mempengaruhi terhadap pasar property di sekitarnya. Terutama pada sektor hunian, dibandingkan dengan sektor perkantoran nyatanya lebih menjanjikan untuk dijadikan sebuah investasi karena nilainya yang terus meningkat.
Berdasarkan riset dari lembaga property, terdapat kenaikan pembelian untuk sektor hunian berupa apartemen. Banyak diantara masyarakat ibukota yang merupakan pekerja memilih untuk menempati apartemen untuk ditinggali karena kepraktisan dan kestrategisannya.
Menurut Head of Residential JLL Luke Rowe, tingkat penyerapan kondominium semakin tahun mengalami peningkatan yang signifikan yaitu pada kuarta II-2015 sebanyak 1.400 unit sedangkan pada kuarta III-2015 mencapat 2.400 unit. Melihat peningkatan penjualan yang mencapai angka 71.42% dalam waktu 3 bulan terhitung dari Juli sampai September 2015, maka menjadikan apartemen investasi Anda adalah pilihan yang sangat baik.
Saat ini peminat untuk bertempat tinggal di sebuah apartemen tidak hanya datang dari kalangan elit, kalangan menengahpun mulai menjadikannya sebuah pilihan. Apartemen yang dinilai memiliki banyak keunggulan dibanding dengan hunian biasa berupa rumah menjadikannya primadona untuk tempat tinggal di kota-kota besar.
Melihat hal seperti ini, pengembang terus melakukan perkembangan pembangunan yang berpusat dengan pasokan kondominium kelas menengah. Kondominium ini memiliki harga jual berkisar 25 juta untuk tiap meternya atau 450 juta per unit apartemen tipe 18.
Melihat pertumbuhan sektor kondominium yang semakin baik berbanding terbalik dengan perkembangan sewa pada sektor perkantoran di ibukota Jakarta. Sewa perkantoran di daerah ini mendapatkan dampak buruk dari adanya pertumbuhan ekonomi nasional yang lambat yang mengakibatkan peminatnya berkurang. Selain itu, penurunan nilai tukar rupiah juga menjadi faktor pemicu menurunnya sewa sektor perkantoran secara kuartalan (Q to Q).
Menurut Head of Research JLL, James Taylor menyatakan bahwa terdapat penurunan harga sewa rata-rata pada perkantoran kelas premium. Menuruntnya penurunan harga sewa ini terjadi sebesar 1,6% secara Q to Q.
Selain itu, menurut riset tersebut, harga sewa dari perkantoran kelas paling elit atau memiliki grade A mengalami kemerosotan harga hingga 460 ribu per meter persegi pada bulan kuartal II 2015 dan 450 ribu per meter persegi di kuartal III tahun 2015.
Melihat keadaan ini, sebagai pengembang ada baiknya Anda untuk mempertimbangkan lagi proyek yang akan dilakukan di kawasan ibukota. Prospek yang semakin meningkat, yaitu apartemen dapat dijadikan pilihan untuk dikembangkan.
Namun, melihat banyaknya pesaing yang mengembangkan sektor yang sama ada baiknya Anda memiliki sebuah kelebihan dibandingakan dengan pengembang lainnya. Misalkan dalam hal harga, fasilitas, letak apartemen, hingga tingkat keamanannya. Semuanya dapat Anda berikan demi menunjang kawasan apartemen yang akan dikembangkan.