Amin Supriyadi, pengusaha nasional yang kini terus memberdayakan TKI ini mendorong pemerintah bersama industri untuk memberikan dana Rp 1 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR). KUR bukan hanya besar, harus juga berbunga rendah bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. "Kami bersama teman-teman pengusaha lain untuk terus mendorong KUR TKI ini. KUR harus mendapat perhatian. Kalau selama ini, jujur saja pembiayaan TKI ini masih belum jelas sekarang, ke depan pemerintah harus menurunkan anggaran dan regulasinya harus mendukung TKI," tegas Amin.
Komisaris Utama PT Galuh Citarum itu menyatakan bank-bank yang sudah ditunjuk untuk menyalurkan pembiayaan itu adalah tiga bank BUMN dan dua bank swasta yaitu PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri, PT Bank International Indonesia, dan PT Bank Sinarmas. Menurutnya bank-bank ini harus bersinergi dan berkolaborasi untuk mempersiapkan kehidupan TKI yang lebih baik lagi.
Berikut beberapa bank yang telah dikonfirmasi besar pembiaayan TKI untuk BNP2TKI: BRI akan menyalurkan sebesar Rp 400 miliar, Bank Mandiri sebesar Rp 200 miliar, BNI sebesar Rp 200 miliar. Gabungan dua bank swasta lain akan memberikan pembiayaan sebesar Rp 200 miliar.
"Nasabah ini juga nantinya kan sangat banyak, bisa sampai 100 ribu nasabah," tutur Amin Supriyadi. Jadi menurut Amin peluang Bank untuk terus menjaring nasabah sangatlah terbuka dengan adanya kerjasama dengan BNP2TKI.
Dua Bank Swasta
Pemerintah melibatkan dua bank swasta untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) buat Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kedua bank tersebut Bank Sinarmas dan Maybank. “Sinarmas dan Maybank merupakan bank yang selama ini membantu pembiayaan TKI, dan ini harus terus berjalan, jangan hanya setengah. Bank hadir harus membantu rakyat," ujar Amin.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid juga menambahkan kedua bank tersebut kuat di negara-negara kantong TKI. Seperti Maybank kuat di Malaysia dan Brunei Darussalam. “Sinarmas kuat jaringannya di Taiwan dan Hongkong,” tutup Nusron.
Tags
Sosial Politik