Sukses menarik perhatian ribuan pengunjung satu tahun lalu, Galuh Mas Karawang kembali akan menggelar acara Karawang Japan Matsuri (KJM) untuk kedua kalinya pada Sabtu dan Minggu, 10 – 11 Oktober 2015. Acara ini akan dilaksanakan di dua titik pusat komersil yakni Galuh Mas yang menjadi daya tarik Karawang, perusahaan properti milik Amin Supriyadi, Technomart dan Karawang Central Plaza. Satu titik pusat komersil lain, Festive Walk, akan menggelar aneka kompetisi dan hiburan Jepang tiap hari dan akhir pekan dari tanggal 10 – 31 Oktober 2015.
Demikian keterangan pers yang disampaikan Mr. Tanaka, Ketua Lembaga Persahabatan Hamamatsu, Mr. Kinoshita, penasihat penyelenggara Karawang Japan Matsuri. Jumpa pers diadakan di lantai dasar Mall Technomart, pada Rabu, 23 September 2015. Turut hadir dalam jumpa pers tersebut di antaranya, Corporate Promotion Manager PT. Galuh Citarum, Heru Mahad dan Deti dari Tensai yang akan bertindak sebagai event organizer KJM. Pembukaan acara ini akan digelar di Hotel Mercure Karawang dan rencananya akan dibuka oleh Plt. Bupati Karawang pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015.
KJM adalah hasil kerja sama Galuh Mas Karawang dan Japan Foundation, Lembaga Persahabatan Indonesia Jepang Hamamatsu, dan Tensai sebagai event organizer KJM. Acara ini merupakan festival kebudayaan dan pendidikan Jepang yang bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat Karawang. Menurut Heru Mahad, Galuh Mas sebagai pusat hunian dan komersil ingin mewadahi acara ini agar masyarakat Karawang yang mengunjungi Galuh Mas mendapat hiburan sekaligus informasi menarik dan berguna mengenai kebudayaan Jepang. Acara ini juga menjadi bentuk keterbukaan Galuh Mas Karawang terhadap kedatangan para pebisnis, budayawan, dan pendidik Jepang yang ingin membangun Karawang.
Di acara KJM nanti pengunjung akan dihibur oleh aneka booth bazaar yang menggelar aneka produk, foto booth, dan kuliner Jepang, pertunjukan dan kompetisi Cosplay. Lomba pendidikan antara lain Rodoku, Kanji, Manga, fotografi, Mading, Kana, Shuuji, mewarnai dan karaoke. Puncak acara yang paling meriah adalah Omikoshi, yakni arak-arakan budaya Jepang, serta penampilan musisi asal Jepang, Hiroaki Kato. Sementara itu kompetisi kebudayaan Jepang yang digelar di Festive Walk adalah Lomba Foto ala Jepang, lomba mewarnai anime Jepang, Japanese song singing contest, dan modeling contest Harajuku style.
Sejarah Matsuri
Matsuri berasal dari kata matsuru yang berarti menyembah, memuja atau pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri, yakni penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato. Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat.
Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.
Tags
Sosial Politik