Mogadishu, (Benhil, 10/4/2017) - Serangan pengebom bunuh diri dengan mengenakan seragam militer menewaskan sedikit-dikitnya sembilan tentara di markas di ibukota Somalia, Senin, kata pihak berwenang, dan seorang pegawai pemerintah tewas akibat bom, yang ditanam di mobilnya.
Pemberontak Al Shabaab, yang terhubung dengan jaringan AlQaeda, mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di markas pelatihan militer di pinggiran Mogadishu itu.
"Bom bunuh diri oleh seseorang berseragam tentara dengan jaket peledak dan bersenjata masuk ke markas dan meledakkan dirinya setelah menembaki prajurit," kata perwira polisi Nur Hussein.
"Pengebom bunuh diri itu meledakkan dirinya beberapa menit setelah pelatihan," kata seorang kolonel, dengan meminta tidak disebutkan namanya.
Setidak-tidaknya sembilan tentara tewas dan belasan lainnya luka-luka.
"Beberapa yang cedera berada dalam kondisi kritis. Hal ini tidak mudah untuk mencegah pertempur berseragam militer yang melakukan aksi bom bunuh diri," katanya.
Di bagian lain kota itu, sebuah bom mobil menewaskan seorang pegawai pemerintahan, kata seorang juru bicara walikota Mogadishu, Abdifatah Omar Halane.
Pada Minggu, sebuah bom mobil yang dilakukan al Shabaab di luar markas tentara di Mogadishu, menewaskan sedikitnya 15 orang.
Kelompok ini telah meningkatkan serangan untuk menantang pemerintah baru setelah Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed memberikan pidato militer dan menyatakan "perang" terhadap pemberontakan.
Somalia telah terpecah oleh perang saudara sejak 1991, ketika klan panglima perang menggulingkan pemimpin otoriter Siad Barre.
Di banyak bagian dari negara itu, bentrok semakin besar sebagai dampak dari kekeringan, yang semakin parah. PBB mengatakan, jumlah penduduk Somalia sekitar 12 juta orang dan lebih dari setengahnya akan memerlukan bantuan pada Juli. (Ben/Ant/Reut)
Pemberontak Al Shabaab, yang terhubung dengan jaringan AlQaeda, mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di markas pelatihan militer di pinggiran Mogadishu itu.
"Bom bunuh diri oleh seseorang berseragam tentara dengan jaket peledak dan bersenjata masuk ke markas dan meledakkan dirinya setelah menembaki prajurit," kata perwira polisi Nur Hussein.
"Pengebom bunuh diri itu meledakkan dirinya beberapa menit setelah pelatihan," kata seorang kolonel, dengan meminta tidak disebutkan namanya.
Setidak-tidaknya sembilan tentara tewas dan belasan lainnya luka-luka.
"Beberapa yang cedera berada dalam kondisi kritis. Hal ini tidak mudah untuk mencegah pertempur berseragam militer yang melakukan aksi bom bunuh diri," katanya.
Di bagian lain kota itu, sebuah bom mobil menewaskan seorang pegawai pemerintahan, kata seorang juru bicara walikota Mogadishu, Abdifatah Omar Halane.
Pada Minggu, sebuah bom mobil yang dilakukan al Shabaab di luar markas tentara di Mogadishu, menewaskan sedikitnya 15 orang.
Kelompok ini telah meningkatkan serangan untuk menantang pemerintah baru setelah Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed memberikan pidato militer dan menyatakan "perang" terhadap pemberontakan.
Somalia telah terpecah oleh perang saudara sejak 1991, ketika klan panglima perang menggulingkan pemimpin otoriter Siad Barre.
Di banyak bagian dari negara itu, bentrok semakin besar sebagai dampak dari kekeringan, yang semakin parah. PBB mengatakan, jumlah penduduk Somalia sekitar 12 juta orang dan lebih dari setengahnya akan memerlukan bantuan pada Juli. (Ben/Ant/Reut)
Tags
Sosial Politik