Pilakada DKI Jakarta yang sedang riuh, beberapa hari ini diramekan dengan berita Agus Harimurti Yudhoyono putra dari mantan presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan partai politiknya berlogo Mercy, partai Demokrat ikut-ikutan dalam pesta demokrasi yang akan digelar setelah usai masa periode petahana #Ahok. Berkoalisi dengan PKB, PPP, dan PAN, disebut dengan koalisi Cikeas. Pernyataan telah dirilis di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada hari Jumat (23/9/2016) dini hari. Apakah pilkada kali ini bakan seru? Jawabannya tidak.
Siapa yang mampu memprediksi akankah Agus Harimurti Yudhoyono bakalan kalah perang sebelum pilkada dimulai. Sebenarnya cukup mudah membacanya, popularis sang ayah dengan tidak adanya hasil karya spektakuler selama kepemimpinannya dua periode. Pengurus partai yang banyak masuk bui karena korupsi ikut memberi andil simpati melorot. Begitu bobroknya manusia politik yang ada di sekitar SBY pada saat itu.
Selain itu, lihat berita bertajuk Presiden: Perwira TNI-Polri Jangan Bercita-cita Jadi Gubernur, pernyataan SBY yang pernah dimuat oleh kantor berita Antara, Selasa, 22 Desember 2009 22:28 WIB dan telah dilihat sebanyak 205.768 (views) kali. Berita ini dengan seketika telah dibagikan netizen (ciber society) setelah berita dari markas di Cikeas ramai pada berbagai media. Ada yang menulis, #SBY tidak punya pendirian, #SBY menelan ludah sendiri. Sikap yang dapat dipahami, kekecewaan pada Soesilo Bambang Yudhoyono sangat nyata.
Akankah ambisi dan dinasti kekuasaan yang getol dari mantan presiden SBY dapat terwujud melalui sang anak Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai bakal cagub (calon gubernur) dan calon wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017, kemungkinan besar tidak. Target untuk menguatkan posisi untuk pilpres yang akan datang dapat sirna, ditenggelamkan masyarakat pengagum Ahok, ditenggelamkan oleh netizen Indonesia yang menginginkan negeri ini lebih baik lagi di era Jokowi. Jauh dari para koruptor yang sedang dibui, petualang politik di era SBY. Sebut saja mulai dari Anas Urbaningrum, Soetan Batugana, Andi Alifian Mallarangeng. Kasus proyek Hambalang, belum lagi resistensi terhadap Roy Suryo yang sering berceloteh di Twitter dengan sinis, bahkan video di YouTube menunjukkan ketidak mampuannya menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Banyak sekali faktor pendukung, niat keluarga besar dan dinasti SBY untuk kembali berkuasa akan sirna sebelum pesta demokrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta digelar. Artikel bertajuk Agus Agus Harimurti Yudhoyono Kalah Sebelum Perang akan menjadi catatan digital yang mudah ditemukan di internet, saat penghitangan suara kelak. Menjadi refleksi, ketidak piawaian putusan politik yang didorong oleh ambisi.
Tags
Sosial Politik