Rusakanya habitat satwa dan serangga dapat menimbulkan dampak negatif yang luar biasa pada pemukiman manusia yang hadir menempati rumah satwa sebelumnya, seperti kawasan hutan yang beralih fungis menjadi perkebunan. Sawah dan ladang penduduk yang berubah menjadi kawasan pemukiman. Diantara mahluk yang sering terusik adalah rayap yang selama ini tinggal di dalam tanah dekat pepohonan dan hidup dari pohon itu sendiri. Jumlah pohon tinggal segelintir, namun serangga yang hidup berkoloni ini harus tetap hidup. Mau tidak mau manusia juga mengantisipasinya dengan melakukan tindakan pengendalian hama rayap secara modern maupun menggunakan anti rayap tradisional yang dapat diterapkan secara konsisten.
Berikut ini kami sajikan beberapa informasi bahan-bahan alami anti rayap tradisional untuk menghalau rayap berdasarkan tradisi yang baik dilakukan secara konsisten, selain memilih mengandalkan pawang rayap dengan metode yang lebih maju, menggunakan cairan tertentu untuk membasmi dan menghalau gerombolan rayap dengan metode modern.
Air Cucian Beras
Siapa yang menyangka jika air cucian beras yang selama ini selalu dibuang ternyata dipercaya dab bermanfaat untuk menghalau hama rayap, selain guna menyuburkan tanaman. Caranya pun sangat mudah cukup dengan menyiramkan air bekas cucian beras ke sekeliling jalur rayap yang tampak pada permukaan. Cara sederhana yang sangat menggangu jalur lalu lintas rayap.
Garam Dapur
Garam dapur dikenal sebagai obat anti rayap termasuk binatang melata dan jenis serangga lainnya. Taburkan saja garam di sekitar lintasan rayap, namun cara ini memang kurang efektif karena garam hanya berada pada permukaan saja, apakan itu di lantai atau tanah. Akan lebih efektif bila garam dilarutkan terlebih dahulu menggunakan air, ada baiknya lalu tambahkan tembakau. Setelah tercampur, diamkan beberapa hari, satu atau dua malam lalu semprotkan cairan tersebut ke jalur rayap atau tempat rayap bermukim.
Air Kapur Sirih
Kapur dengan sifat panas yang dimiliki akan sangat cepat dan efektif menghalau gerombolan rayap. Alasannya kulit rayap yang sangat lembut dan tipis akan terkena imbas panas dari kapur. Semprot atau siramkan air kapur sirih pada kayu yang terkena serangan rayap sebaiknya lakukan beberapa kali agar unsur kapur lebih kental tertinggal.
Menggunakan anti rayap tradisioanal tentunya memiliki keterbatasan, selain sedikit repot Anda harus melakukannya secara konsisten. Hal yang sulit dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di kota kota besar, tinggal pada perumahan yang begitu luas. Bekas ladang yang berubah menjadi cluster, seperti di kawasan Cibubur, Kota Wisata, Legenda Widata, Puri Sriwedari, Rafles dan lain-lain.
Tags
Properti